Kinerja adalah catatan tentang
hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan
tertentu selama kurun waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut ada tiga
aspek yang perlu dipahami setiap karyawan, yaitu ;
- Kejelasan tugas atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
- Kejelasan hasil yang diharapkan dari suatu pekerjaan atau fungsi.
- Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan agar hasil yang diharapkan dapat terwujud.
Unsur yang mempengaruhi Kinerja
Menurut Stters, terdapat empat factor yang mempengaruhi kinerja, yaitu ;
Kenyataan empiris dan prakstis menunjukkan, bahwa perilaku seseorang, misalnya dalam pekerjaan yakni produktivitas kerja ( kinerja ), dipengaruhi oleh factor-factor intrinsik dan ekstrinsik seperti digambarkan dalam formula persamaan berikut ;
Menurut Stters, terdapat empat factor yang mempengaruhi kinerja, yaitu ;
- Motivasi para pekerja
- Kemampuan dan Ketrampilan
- Kejelasan aturan dan penerimaan tugas
- Kesempatan untuk berkinerja
Kenyataan empiris dan prakstis menunjukkan, bahwa perilaku seseorang, misalnya dalam pekerjaan yakni produktivitas kerja ( kinerja ), dipengaruhi oleh factor-factor intrinsik dan ekstrinsik seperti digambarkan dalam formula persamaan berikut ;
Y ( Perilaku ) = f ( Xi, Xe ) ; ceteris paribus
Unsur Intrinsik ( Xi) antara lain :
1. Tingkat pendidikan
2. Tingkat Pengetahuan
3. Tingkat ketrampilan
4. Sikap-motivasi kerja
5. Tingkat pengalaman kerja
Unsur ekstrinsik ( Xe ), antara lain mencakup :
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sosial budaya
3. Lingkungan ekonomi
4. Lingkungan belajar\
5. Lingkungan kerja termasuk budaya kerja
6. Teknologi
Pengukuran
Kinerja
Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat devisiasi dari rencana yang telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk melakukan pengukuran tersebut, diperlukan kemampuan untuk mengukur kinerja sehingga diperlukan adanya ukuran kinerja. Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur. Apabila kinerja tidak dapat diukur, tidak dapat dikelola. Untuk dapat memperbaiki kinerja, perlu diketahui seperti apa kinerja saat ini. Apabila deviasi kinerja dapat diukur, dapat diperbaiki.
Pengukuran kinerja yang tepat dapat dilakukan dengan cara :
Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat devisiasi dari rencana yang telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk melakukan pengukuran tersebut, diperlukan kemampuan untuk mengukur kinerja sehingga diperlukan adanya ukuran kinerja. Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur. Apabila kinerja tidak dapat diukur, tidak dapat dikelola. Untuk dapat memperbaiki kinerja, perlu diketahui seperti apa kinerja saat ini. Apabila deviasi kinerja dapat diukur, dapat diperbaiki.
Pengukuran kinerja yang tepat dapat dilakukan dengan cara :
- Memastikan bahwa persyaratan yang diinginkan pelanggan telah terpenuhi
- Mengusahakan standar kinerja untuk menciptakan perbandingan
- Mengusahakan jarak bagi orang untuk memonitor tingkat kinerja
- Menetapkan arti penting maslah kualitas dan menentukan apa yang perlu prioritas perhatian
- Menghindari konsekuensi dari rendahnya kualitas
- Mempertimbangkan penggunaan sumber daya
- Mengusahakan umpan balik untuk mendorong usaha perbaikan
0 komentar:
Posting Komentar