Pages

30 Januari 2012 0 komentar

Letak Kebahagiaan Bukan Pada Kemewahan Dunia

Setiap orang pasti menginginkan hidup bahagia. Namun banyak orang yang menempuh jalan yang salah dan keliru. Sebagian menyangka bahwa kebahagiaan adalah dengan memiliki mobil mewah, Handphone sekelas Blackberry, memiliki rumah real estate, dapat melakukan tur wisata ke luar negeri, dan lain sebagainya. Mereka menyangka bahwa inilah yang dinamakan hidup bahagia. Namun apakah betul seperti itu? Simak tulisan berikut ini.

Kebahagiaan untuk Orang yang Beriman dan Beramal Sholeh

Saudaraku … Orang yang beriman dan beramal sholeh, merekalah yang sebenarnya merasakan manisnya kehidupan dan kebahagiaan karena hatinya yang selalu tenang, berbeda dengan orang-orang yang lalai dari Allah yang selalu merasa gelisah. Walaupun mungkin engkau melihat kehidupan mereka begitu sederhana, bahkan sangat kekurangan harta. Namun jika engkau melihat jauh, engkau akan mengetahui bahwa merekalah orang-orang yang paling berbahagia. Perhatikan seksama firman-firman Allah Ta’ala berikut.


19 Januari 2012 0 komentar

MAJALAH ABABIL

Majalah Islam Ababil Materinya campur antara akhlak, aqidah, teladan, sejarah, konpirasi dan lain-lain. Sangat menambah pengetahuan dan wawasan kita sebagai muslim, dan tentunya (yang sama-sama kita harapkan) adalah menambah Ketaqwaann kita kepada Allah SWT.

 adalah ebook berbentuk  yang mengulas mengenai akhlak Rasulullah SAW, para sahabat, mengupas hal – hal seputar kehidupan umat  ,mitos mitos sehubungan dengannya, seni dan fenomena akhir zaman.

Edisi Majalah Ababil yang saya miliki hanya enam edisi, dan silahkan anda download.
10 Januari 2012 0 komentar

SIAPAKAH PARA PEMBUNUH DEWAN JENDERAL PADA PERISTIWA G30S?

Waktu kita dulu masih sekolah di SD, SMP dan SMA pasti pernah belajar Sejarah Perjuangan Bangsa. Yang paling menarik dari mata pelajaran tersebut (PSPB) adalah Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal dengan nama G30S/PKI. Bahkan pada saat itu semua anak (siswa) diwajibkan menonton film drama G30S/PKI yang biasa diputar di TVRI pada tanggal 29 September. Tapi terus terang saya belum pernah nonton secara menyeluruh film tersebut walau setiap tahun sering diputar. Malah di salah satu SD ada yang mewajibkan nonton film tersebut yang secara khusus diputar di bioskop.

Tapi apakah anda yakin bahwa yang melakukan pembunuhan para Dewan Jenderal itu adalah PKI yang notabene partai yang dekat dengan Ir. Soekarno, apakah mungkin seorang anak kesayangan tega melakukan pengkhianatan terhadap ayahnya yang sangat menyayangi.
0 komentar

INILAH PIDATO "GANYANG MALAYSIA" 27 JULI 1963

Jakarta - Pada 20 Januari 1963, Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Bangsa ini tidak terima dengan tindakan demonstrasi anti-Indonesia yang menginjak-injak lambang negara Indonesia, Garuda.


Untuk balas dendam, Presiden Soekarno melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato pada 27 Juli 1963. Berikut isinya:"


09 Januari 2012 0 komentar

GURINDAM DUA BELAS PASAL, SEBUAH NASIHAT ABADI

Nama Raja Ali Haji (1808-1873) kukenal ketika masih duduk di bangku  SMP pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, melalui karya beliau “Gurindam Dua Belas Pasal”. Saat itu aku tidak menemukan bentuk utuh gurindam tersebut. Yang masih kuingat adalah pantun berisi nasihat-nasihat kehidupan yang tersusun dalam dua belas pasal. Sampai aku selesai sekolah bahkan kuliah tetap tidak menemukan gurindam dimaksud.
Kesan pertama yang kutangkap saat itu adalah mengapa seseorang yang memangku jabatan di pemerintahan mampu menghasilkan karya sastra yang begitu gemilang. Karya seorang seniman, entah sastrawan, penyanyi atau apapun, didasarkan pada pengamatan, penghayatan bahkan pengalaman dirinya dalam berinteraksi dengan lingkungannya, selanjutnya dituangkan dalam karya seninya seperti syair, novel, lagu ataupun gurindam. Maka bila seorang pejabat kerajaan mampu menulis gurindam jelaslah bahwa dalam kesehariannya beliau tidak sekedar duduk di singgasana tetapi rajin berinteraksi langsung dengan kehidupan rakyatnya. Suatu sikap pemimpin yang saat ini langka ditemukan.
Dalam kehidupan bangsa Melayu nasihat-nasihat dituangkan secara turun-temurun secara lisan dalam bentuk pantun, madah maupun gurindam. Nasihat tersebut terus diingat dan menjadi pedoman hidup yang terinternalisasi dalam pribadi individu. Barangkali Radja Ali Hadji ingin memberikan nasihat kepada rakyatnya. Ternyata tidak hanya bagi rakyatnya di Kesultanan Riau tetapi lebih luas kepada bangsa Melayu bahkan menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia. Pada makam beliau di pulau Penyengat Kepulauan Riau tertulis “Raja Ali Haji Bapak Bahasa Melayu Indonesia Budayawan Di Gerbang Abad XX” sekaligus beliau sebagai Pahlawan Nasional.

06 Januari 2012 0 komentar

DAIK LINGGA

Daik (Bekas Pusat Kerajaan Riau Lingga)

Daik, dahulunya hampir selama seratus tahun menjadi pusat kerajaan Riau-Lingga, sekarang menjadi ibu kota Kecamatan Lingga, Kabupaten Kepulauan Riau.
Kota Daik yang terletak di sungai Daik, hanya dapat dilalui perahu atau kapal motor di waktu air pasang. Kalau air surut, sungai Daik mengering dan tak dapat dilalui. Perhubungan lainnya adalah melalui jalan darat ke desa Resun di sungai Resun. Dari sana melalui sungai itu terus ke muara (Pancur) yang terletak di pantai utara pulau Lingga, berseberangan dengan Senayang.
Selama seratus tahun Daik menjadi pusat kerajaan, tentulah terdapat berbagai peninggalan sejarah dan sebagainya. Raja-raja kerajaan Riau-Lingga yang memerintah kerajaan selama periode pusat kerajaan di Daik Lingga yaitu : Sultan Abdurakhman Syah (1812-1832), Sultan Muhammad Syah (1832-1841), Sultan Mahmud Muzafar Syah (1841-1857), Sultan Sulalman Badrul Alam Syah II (1857-1883) dan Sultan Abdurrakhman Muazzam Syah (1883-1911).

Mesjid Jamik Daik

Mesjid Jamik terletak di kampung Darat, Daik Lingga, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Riayat Syah (1761-1812) pada masa awal beliau memindahkan pusat kerajaan dari Bintan ke Lingga. Sumber tempatan menyebutkan bahwa bangunan mesjid ini dimulai sekitar tahun 1803, dimana bangunan aslinya seluruhnya terbuat dari kayu. Kemudian setelah Mesjid Penyengat selesai dibangun, maka bangunan Mesjid Jamik ini dirombak dan dibangun lagi dari beton.
Mesjid ini di dalam ruang utamanya tidaklah mempergunakan tiang penyangga kubah atau lotengnya. Pada mimbarnya terdapat tulisan yang terpahat dalam aksara Arab-Melayu (Jawi), berisi : “Muhammad SAW. Pada 1212 H hari bulan Rabiul Awal kepada hari Isnen membuat mimbar di dalam negeri Semarang Tammatulkalam.” Tulisan ini memberi petunjuk, bahwa mimbar yang indah ini dibuat di Semarang, Jawa Tengah dengan memasukan motif-motif ukiran tradisional Melayu.


2 komentar

PULAU PENYENGAT

Makam Engku Putri

Makam Engku Putri Permaisuri Sultan Mahmud ini terletak di pulau Penyengat Indra Sakti. Pulau Penyengat adalah milik Engku Putri, karena pulau ini dihadiahkan suaminya Sultan Mahmud Syah sebagai mas kawinnya sekitar tahun 1801-1802. Selain itu Engku Putri adalah pemegang regalia kerajaan Riau.
Bangunan makam terbuat dari beton, dikelilingi oleh pagar tembok pada tempat yang ketinggian. Dahulu atap bangunan makam dibuat bertingkat-tingkat dengan hiasan yang indah.
Di kompleks ini terdapat pula makam tokoh-tokoh terkemuka kerajaan Riau, seperti makam Raja Haji Abdullah (Marhum Mursyid)
Yang Dipertuan Muda Riau IX, makam raja Ali Haji, pujangga Riau yang terkenal “Gurindam Dua Belas”, makam Raja Haji Abdullah, makam Mahkamah Syariah kerajaan Riau-Lingga, makam Tengku Aisyah Putri – Yang Dipertuan Muda Riau IX, dan kerabat-kerabat Engku Putri yang lain.
Sejarah Riau mencatat bahwa Engku Putri (Raja Hamidah) adalah putri Raja Syahid Fisabilillah Marhum Teluk Ketapang – Yang Dipertuan Muda Riau IV – yang termashur sebagai pahlawan Riau dalam menentang penjajahan Belanda. Sebagai putri tokoh ternama, Engku Putri besar peranannya dalam pemerintahan kerajaan Riau, sebab selain memegang regalia (alat-alat kebesaran kerajaan) beliau adalah permaisuri Sultan Mahmud, dan tangan kanan dari Raja Jaafar – Yang Dipertuan Muda Riau VI.
Sebagai pemegang regalia kerajaan, beliau sangatlah menentukan dalam penabalan sultan, karena penabalan itu haruslah dengan regalia kerajaan. Engku putri pernah pula melakukan perjalanan ke beberapa daerah lain, seperti ke Sukadana, Mempawah dan lain-lain untuk mempererat tali persaudaraan antara kerajaan Riau dengan kerajaan yang dikunjunginya.
Tokoh ternama dari kerajaan Riau ini mangkat di pulau Penyengat bulan Juli tahun 1884.

Mesjid Raya Sultan Riau

Mesjid Raya Sultan Riau


 
;