PENGERTIAN SISTEM PENGHARGAAN
1. Sistem Penghargaan Intrinsik
Menurut Schuster (1985), sistem penghargaan intrinsik berisi penghargaan yang berasal dari respon individu terhadap pekerjaan itu sendiri, yaitu berasal dari transaksi antara seorang individu dengan tugasnya tanpa ikut sertanya (campur tangan) pihak ketiga. Penghargaan intrinsik ditentukan oleh individu dalam interaksinya dengan pekerjaannya. Contoh, penghargaan intrinsik dapat berupa rasa tanggung jawab, rasa tertantang, rasa unggul, rasa mengontrol, rasa berpartisipasi, dansebagainya. Manajemen harus merancang pekerjaan sedemikian rupa sehingga penghargaan intrinsik dapat dicapai oleh karyawan yang memenuhinya.
2. Sistem Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan ekstrinsik menurut Schuster (1985) dan Byars dan Rue (1997), adalah kompensasi yang secara langsung disampaikan dan dikontrol oleh organisasi (pihak ketiga) serta bersifat lebih kasat mata (mudah dilihat). Sistem penghargaan ekstrinsik mengacu pada semua penghargaan di luar pekerjaan itu sendiri. Dengan demikian, sistem penghargaan ekstrinsik mencakup baik penghargaan finansial maupun non-finansial yang diberikan oleh organisasi dalam usahanya untuk merespon kinerja karyawan, baik secara kualitas maupun kuantitas.
HUBUNGAN ANTARA PENGHARGAAN DENGAN KINERJA
Pada dasarnya hubungan antara kinerja dengan penghargaan bukan hanya diinginkan pada level organisasional saja, tetapi diinginkan juga pada level individu. Teori yang mendasari hubungan kinerja-penghargaan, adalah bahwa karyawan akan termotivasi untuk mencapai kinerja yang tinggi jika mereka yakin bahwa motivasi yang tinggi tersebut akan menghasilkan penghargaan yang mereka inginkan.
PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi pada dasarnya merupakan hubungan tukar-menukar antara karyawan dengan organisasi. Karyawan menukar tenaganya (jasanya) dengan penghargaan yang disediakan oleh organisasi
KOMPENSASI DASAR
Kompensasi dasar (upah dan gaji) adalah upah yang diterima karyawan sebagai imbalan atas pekerjaannya yang dapat didasarkan pada jam kerja, mingguan, atau bulanan. Pada umumnya, kompensasi dasar akan digunakan sebagai dasar persepsi karyawan terhadap kelayakan dan keadilan sistem kompensasi suatu organisasi
KRITERIA KOMPENSASI EFEKTIF
Fungsi kompensasi adalah menciptakan sistem penghargaan yang layak baik bagi organisasi maupun karyawan. Bagi perusahaan, sistem pengupahan tidak menghasilkan upah yang berlebihan, namun dapat efektif. Sebaliknya, bagi karyawan sistem pengupahan tidak pelit. Dapat memuaskan, minimal kebutuhan dasar mereka. Ada tujuh kriteria bagi keefektifan kompensasi, yaitu kompensasi harus:
1. Sistem Penghargaan Intrinsik
Menurut Schuster (1985), sistem penghargaan intrinsik berisi penghargaan yang berasal dari respon individu terhadap pekerjaan itu sendiri, yaitu berasal dari transaksi antara seorang individu dengan tugasnya tanpa ikut sertanya (campur tangan) pihak ketiga. Penghargaan intrinsik ditentukan oleh individu dalam interaksinya dengan pekerjaannya. Contoh, penghargaan intrinsik dapat berupa rasa tanggung jawab, rasa tertantang, rasa unggul, rasa mengontrol, rasa berpartisipasi, dansebagainya. Manajemen harus merancang pekerjaan sedemikian rupa sehingga penghargaan intrinsik dapat dicapai oleh karyawan yang memenuhinya.
2. Sistem Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan ekstrinsik menurut Schuster (1985) dan Byars dan Rue (1997), adalah kompensasi yang secara langsung disampaikan dan dikontrol oleh organisasi (pihak ketiga) serta bersifat lebih kasat mata (mudah dilihat). Sistem penghargaan ekstrinsik mengacu pada semua penghargaan di luar pekerjaan itu sendiri. Dengan demikian, sistem penghargaan ekstrinsik mencakup baik penghargaan finansial maupun non-finansial yang diberikan oleh organisasi dalam usahanya untuk merespon kinerja karyawan, baik secara kualitas maupun kuantitas.
HUBUNGAN ANTARA PENGHARGAAN DENGAN KINERJA
Pada dasarnya hubungan antara kinerja dengan penghargaan bukan hanya diinginkan pada level organisasional saja, tetapi diinginkan juga pada level individu. Teori yang mendasari hubungan kinerja-penghargaan, adalah bahwa karyawan akan termotivasi untuk mencapai kinerja yang tinggi jika mereka yakin bahwa motivasi yang tinggi tersebut akan menghasilkan penghargaan yang mereka inginkan.
PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi pada dasarnya merupakan hubungan tukar-menukar antara karyawan dengan organisasi. Karyawan menukar tenaganya (jasanya) dengan penghargaan yang disediakan oleh organisasi
KOMPENSASI DASAR
Kompensasi dasar (upah dan gaji) adalah upah yang diterima karyawan sebagai imbalan atas pekerjaannya yang dapat didasarkan pada jam kerja, mingguan, atau bulanan. Pada umumnya, kompensasi dasar akan digunakan sebagai dasar persepsi karyawan terhadap kelayakan dan keadilan sistem kompensasi suatu organisasi
KRITERIA KOMPENSASI EFEKTIF
Fungsi kompensasi adalah menciptakan sistem penghargaan yang layak baik bagi organisasi maupun karyawan. Bagi perusahaan, sistem pengupahan tidak menghasilkan upah yang berlebihan, namun dapat efektif. Sebaliknya, bagi karyawan sistem pengupahan tidak pelit. Dapat memuaskan, minimal kebutuhan dasar mereka. Ada tujuh kriteria bagi keefektifan kompensasi, yaitu kompensasi harus:
-
Layak
Kompensasi harus memenuhi persyaratan minimum menurut pemerintah, serikat pekerja, dan manajer. - Adil
Setiap orang harus dibayar secara adil sesuai denga usaha, kemampuan, dan keahlian mereka. - Seimbang
Upah, tunjangan, dan penghargaan lain harus memberikan suatu paket penghargaan total yang masuk akal. - Efektif berdasarkan pertimbangan biaya
Upah tidak boleh berlebihan, sesuai dengan kesanggupan organisasi membayarnya. - Aman
Upah harus cukup aman untuk membantu karyawan merasa aman dalam memuaskan kebutuhan dasarnya. - Menyediakan insentif
Upah harus dapat memotivasi kerja efektif dan produktif. - Diterima karyawan
Karyawan harus mengetahui sistem pengupahan dan merasa sistem tersebut masuk akal baik bagi perusahaan maupun bagi dirinya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar