Sahabat dan saudaraku yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala.Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa Sunnatullah jika di dunia
ini selalu berlangsung proses causa prima,dimana tidak ada akibat tanpa
sebab,tidak ada hasil tanpa kerja keras,tidak ada pahala tanpa amal
shaleh.
Demikian juga tidak ada Ampunan dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala tanpa kita Bertaubat.Seorang ahli sufi Ibnu Athaillah dalam
kitabnya Al Hikam”Menyatakan bahwa sebesar apapun dosa yang pernah
dilakukan,hendaknya tidak membuat kita terhalang untuk berbaik
sangka,dan memohon Ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Janganlah
berhenti berharap dan teruslah bertaubat,karena Kemurahan-Nya membuka
kita pada sejuta harapan, untuk membangun masa depan pada kehidupan yang
baik di dunia terlebih di akhirat.
Secara harfiah Taubat
artinya Kembali,kembali dari maksiat menuju jalan taat kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala,kembali dari jalan syaithan menuju jalan yang di
Ridhai-Nya,kembali dari perilaku buruk menuju perilaku baik,kembali dari
tindakan bathil menuju tindakan yang haq.
Para Ulama sepakat
bahwa Taubat dari perbuatan dosa adalah wajib,dan hendaknya dilakukan
tiap saat, karena hampir setiap hari manusia melakukan perbuatan dosa
dan kesalahan,baik disengaja maupun tidak disengaja.
Bila
semakin banyak dosa yang ditunda untuk ditaubati,maka semakin jauh
Ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,terlebih kita tidak pernah tahu
kapan dan dimana ajal menjemput dan mengakhiri usia manusia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :“Wahai orang-orang yang
Beriman’Bertaubatlah kepada ALLAH dengan Taubat yang semurni-murninya
(taubat nasuha),mudah-mudahan Rabbmu akan Menghapus
kesalahan-kesalahanmu,dan Memasukan kalian ke dalam Surga yang mengalir
dibawahnya sungai-sungai..”(QS. At Tahrim : 8).
Bagaiman cara
kita Bertaubat sehingga taubat kita layak diterima oleh Allah Subhanahu
wa Ta’ala.Para ulama menggariskan dan memberikan petunjuk dan
syarat-syarat,cara bertaubat yang benar yaitu :
Pertama
Bertaubat dari Dosa yang berhubungan langsung dengan Allah Subhanahu wa
Ta’ala,misalnya meninggalkan shalat,shaum,zakat dan ibadah mahdah
lainnya.Kedua Bertaubat dari Dosa yang berhubungan langsung dengan
sesama manusia misalnya merampas haknya,memfitnah,menuduh negatif,ghibah
dll.
~※Bertaubat dari dosa yang berkaitan langsung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,Taubatnya harus memenuhi syarat yaitu :
~::.”An Yuqli’a ‘Anilma’siat “(Menghentikan Perbuatan Dosa).
~::.”An Yandama ‘Alaa Fi’lihaa”(Menyesali Dosa yang Telah dilakukan)
~::.”An Ya’zima alaa Ya’uuda Ilaiha Abadan”(Bertekad tidak melakukan Dosa itu selama-lamanya).
Apabila salah satu syarat diatas tidak terpenuhi,maka taubat tersebut
tidak sah,dan berpotensi tidak di terima Taubatnya oleh Allah Subhanahu
wa Ta’ala,karena manusia terkadang ada yang hanya taubat sesaat,setelah
itu kumat lagi,oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya menerima
Taubat yang semurni-murninya yakni taubat nasuha.
~※Bertaubat dari dosa yang berkaitan langsung kepada Sesama Manusia Taubatnya harus memenuhi syarat-syarat yaitu :
~::.”An Yabraa min Haqqi Shaahibihaa”(Harus menyelesaikan urusannya dengan orang yang Bersangkutan).
~::.”An Yuqli’a ‘Anilma’siat “(Menghentikan Perbuatan Dosa).
~::.”An Yandama ‘Alaa Fi’lihaa”(Menyesali Dosa yang Telah dilakukan)
~::.”An Ya’zima alaa Ya’uuda Ilaiha Abadan”(Bertekad tidak melakukan Dosa itu selama-lamanya).
Bertaubat dari dosa yang berhubungan dengan sesama manusia,Semua Ulama
berpendapat yang sama,Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Tidak Akan
Mengampuni dosa yang berhubungan sesama manusia,Sebelum menyelesaikan
urusannya dengan orang yang bersangkutan.
Apabila berhubungan
dengan Merampas Hak Orang lain,Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan
mengampuni dosanya,sebelum ia mengembalikan seluruh hak yang dirampasnya
kepada pemiliknya.
Apabila berhubungan dengan memfitnah dan
menuduh negatif, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuni
dosanya,sebelum ia memulihkan nama baik orang yang dijatuhkannya.
Apabila berhubungan dengan mengumpat dan menyakiti perasaan sesama
manusia, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuni dosanya,sebelum
ia meminta dibukakan pintu maaf kepada orang yang tersakiti.
Oleh karena itu Jangan pernah kita menunda untuk taubat, Bila masih ada
yang terlanjur larut dalam lumpur dosa,segeralah bertaubat dan
kembalilah taat kepada-Nya,Bila masih ada yang terlajur merampas hak
orang lain kembalikan kepada pemiliknya,
Bila masih ada yang
terlanjur menfitnah orang lain pulihkan nama baik orang yang
dijatuhkan,karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun
dan Maha Penyayang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman
:“Janganlah kalian berputus asa dari Rahmat ALLAH,Sesungguhnya ALLAH
Mengampuni dosa-dosa semuanya,Sesungguhnya DIA-lah yang Maha Pengampun
dan Maha Penyayang”.(QS. Az Zumar : 53).
※Sahabat saudaraku
fillah Semoga untaian sederhana diatas manfaat buat kita semua sebagai
Renungan, Silakan di Tag/Share,semua untuk umat dan syiar Islam. Bantu
Tag sahabat-sahabat yang lain. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu
fiikum
0 komentar:
Posting Komentar