Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi
antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau
jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP.
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun
(lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi,
sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Pages
Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalah marketing mix strategy yang didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (1997) yang menyatakan bahwa marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market”.
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diharapkan dari pasarsasaran. Dan untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence.
Pengertian
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat domestic.
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat domestic.
Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank
sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang
beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan
kegiatan perekonomian yang diinginkan. Perkembangan perekonomian yang
diinginkan dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan
kesempatan kerja yang tersedia.
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pkerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirment“, kapasitasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pkerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirment“, kapasitasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
- Fungsi Uang Dalam Masyarakat
Fungsi uang paling tidak ada tiga, yaitu:- Sebagai alat tukar menukar;
Artinya dengan uang kita dapat melakukan berbagai transaksi, baik jual-beli, utang-piutang, sewa-menyewa, membayar pajak, dan sebagainya. Dengan kata lain, uang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan kita. Jadi peranan uang sangat vital dalam kehidupan kita.
Dalam masyarakat primitif, tukar menukar dilakukan secara barter, yaitu pertukaran barang dengan barang. Pertukaran secara barter ini memiliki hambatan mendasar, seperti kedua belah pihak yang hendak melakukan barter saling membutuhkan barang yang hendak dipertukarkan. Kondisi saling membutuhkan barang ini disebut dengan istilah ‘double coincidence of wants’. Hambatan lain adalah berapa harga atau nilai suatu barang terhadap barang lainnya jika akan dipertukarkan?
Bank Sentral
Pada dasarnya, bila dilihat dari istilah/namanya, bank sentral tidak dapat diartikan sebagai “bank” seperti pada bank umum. Dalam hal ini bank sentral memiliki konsepsi yang berbeda. Bank umum cenderung untuk berusaha menginvestasikan assets-nya dengan tujuan memaksimumkan profit. Di sisi lain, bank sentral sebagai bank milik pemerintah, adalah lembaga keuangan yang tidak bertujuan untuk memaksimumkan profit melainkan untuk men-capai tujuan tertentu seperti mencegah kegagalan yang dialami perbankan maupun bukan bank, kestabilan tingkat harga, kesempatan kerja dan akhimya pada pertum¬buhan ekonomi. Dengan kata lain, bank sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-¬fungsi pemerintah karena, bank sentral adalah juga bagian dari pemerintah.
Pada dasarnya, bila dilihat dari istilah/namanya, bank sentral tidak dapat diartikan sebagai “bank” seperti pada bank umum. Dalam hal ini bank sentral memiliki konsepsi yang berbeda. Bank umum cenderung untuk berusaha menginvestasikan assets-nya dengan tujuan memaksimumkan profit. Di sisi lain, bank sentral sebagai bank milik pemerintah, adalah lembaga keuangan yang tidak bertujuan untuk memaksimumkan profit melainkan untuk men-capai tujuan tertentu seperti mencegah kegagalan yang dialami perbankan maupun bukan bank, kestabilan tingkat harga, kesempatan kerja dan akhimya pada pertum¬buhan ekonomi. Dengan kata lain, bank sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-¬fungsi pemerintah karena, bank sentral adalah juga bagian dari pemerintah.
Pengertian segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok
konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih
sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk.
Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan
efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai
berikut :
- Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
- Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
- Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
- Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
Pada artikel ini akan menjelaskan
tentang revolusi hijau yaitu pengertian revolusi hijau serta dampak
positif dan negatif dari revolusi hijau. Seperti yang telah kita ketahui
bahwa seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk dunia terus terus
meningkat, terutama di negara-negara berkembang. Tentunya keadaan
tersebut harus diiringi atau didukung oleh peningkatan pangan. Hal ini
berdasarkan pernyataan Thomas Robert Malthus, perlu disadari bahwa
kemampuan sumber daya alam sebagai penghasil pangan adalah terbatas. Untuk itu diperlukan upaya untuk pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) yang nantinya akan ditujukan bagi pengembangan produksi pangan.
Pengertian
revolusi hijau adalah usaha pengembangan teknologi pertanian untuk
meningkatkan produksi pangan. Mengubah dari pertanian yang tadinya
menggunakan teknologi tradisional menjadi pertanian yang menggunakan
teknologi lebih maju atau modern.
12 September 2013
kuliah
0
komentar
Produk : Definisi, Klasifikasi, Dimensi Kualitas dan Tingkatan Produk.
PENGERTIAN PRODUK
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah : “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Menurut Stanton, (1996:222), “A product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the services and reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.
Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah : “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Menurut Stanton, (1996:222), “A product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the services and reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.
Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
Menurut Lamb et al. (2001:188)
perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan
pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau
jasa. Pelajaran mengenai perilaku konsumen juga
menyangkut analisa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan
penggunaan produk. Dengan demikian perilaku konsumen adalah kegiatan yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mengkonsumsi produk atau jasa,
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan, yaitu: pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan perilaku pasca
pembelian.
Berdasarkan pengertian secara umum, perbedaan arti kata antara bahan
baku dan mentah dapat diartikan sebagai berikut. Pengertian secara umum
dari istilah bahan mentah dapat mempunyai arti sebagai sebuah bahan
dasar yang bisa berasal dari berbagai tempat, yang mana bahan tersebut
dapat digunakan untuk diolah dengan suatu proses tertentu ke dalam
bentuk lain yang berbeda wujud dari bentuk aslinya. Sedangkan pengertian
secara umum mengenai bahan baku merupakan
bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan
tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang
lain. Berdasarkan dari pengertian antara bahan mentah dan bahan baku di
atas terdapat beberapa contoh wujud dari istilah bahan mentah beberapa
di antaranya adalah bijih perak, yang mempunyai arti penting didalam
industri pembuatan perak, contoh yanng lainnya adalah gandum yang mana
biji dari tumbuhan tersebut bila dikeringkan dan di olah dapat
menghasilkan tepung yang mana biji gandum ini sangat berguna bagi
industri penghasil tepung. Sedangkan berdasarkan pengertian umum contoh
wujud dari istilah bahan baku diantaranya adalah, perak dan kompor yang
berguna sebagai bahan dasar bagi industri penghasil kerajinan
Setiap orang mengerti manfaat dari meningkatkan produksi, kita investasikan banyak uang, membeli tenaga kerja yang banyak, membeli mesin yang banyak dan menghasilkan uang lebih banyak lagi. Betul ?. Sayangnya belum tentu benar, hal yang terjadi tidak sesuai harapan kita. Terkadang total keuntungan hanya meningkat sangat sedikit.
Alternatif yang lebih menarik adalah dengan meningkatkan produktivitas. Hal tersebut berarti meningkatkan output dengan menggunakan investasi, tenaga kerja, dan mesin yang tetap. Biaya variabel seperti bahan bakuakan meningkat secara proporsional terhadap output, namun biaya operasionalnya akan tetap sama.
Oleh karena itu kontribusi terhadap keuntungan dari setiap penjualan tambahan merupakan pengungkit terhadap alokasi jumlah unit sebelumnya untuk biaya operasi. Peningkatan 20 % dalam produkstivitas pada tipe perusahaan manufakturdengan komposisi 30 % biaya bahan baku, 40 % biaya operasi (semua biaya tenaga kerja dan biaya tetap) dan 30 % keuntungan akan menghasilkan 46,5% peningkatan dalam laba operasi. Peningkatan produktivitas sebesar 20% akan menghasilkan peningkatan keuntungan sebesar 46,5%!
Secara umum Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan
untuk meningkatkan atau menciptakan kegunaan (utility) dari benda-benda
ekonomi dengan masukan berupa factor-faktor produksi sehingga menjadi
bentuk keluaran berupa produk. Pengubahannya sendiri
adalah secara teknis atu berdasarkan teknologi tertentu dan sering
disebut “proses produksi”. Dalam gambar 3.1, produksi dapat digambarkan
secara jelas sebagai suatu system masukan – keluaran.
Faktor Produksi
Masukan dari system produksi adalah faktor-faktor produksi. Dalam pandangan makro factor-faktor produksi terdiri dari empat hal seperti yang dinyatakan oleh para ahli ekonomi, yaitu know how (perangkat lunak), tanah, pekerja dan modal (peralatan, mesin, gedung, bahan mentah dan sebagainya). Dalam hal ini, factor-faktor produksi diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu :
Faktor Produksi
Masukan dari system produksi adalah faktor-faktor produksi. Dalam pandangan makro factor-faktor produksi terdiri dari empat hal seperti yang dinyatakan oleh para ahli ekonomi, yaitu know how (perangkat lunak), tanah, pekerja dan modal (peralatan, mesin, gedung, bahan mentah dan sebagainya). Dalam hal ini, factor-faktor produksi diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu :
Langganan:
Postingan (Atom)